Statistika
merupakan ilmu yang digunakan untuk ‘membaca’ dan data, tak
terkecuali tentang hubungan antara dua data. Hubungan besar derajat pengaruh dua
data tersebuditafsikan secara numerik dengan koefisien korelasi, atau yang
sering dikenal kita dengan koefisien ‘r’.
Contoh
misalkan ketika kita akan melihat pengaruh tingkat penggunaan pupuk Urea dengan hasil panen ikan bandeng, tingkat padat penebaran dengan PBB ikan, maupun
banyaknya plankton dalam kolam
dengan kecepatan pertumbuhan ikan. Semua pengaruh hubungan tersebut dapat
ditafsirkan dengan koefisien korelasi.
Seperti yang
dijelaskan sebelumnya Koefisien korelasi (r) dapat melihat kuat lemahnya
hubungan antara dua variabel. Besar
koefisien korelasi :
1. Jika r berada kisaran antara 0
dengan (+1) : korelasi positif (direct correlation)
2. Jika r berada kisaran antara 0
dengan (–1) : korelasi negatif (inverse correlation)
3. Jika r = 0 à antara 2 variabel
tidak ada korelasi
4. Jika r = +1 à antara 2 variabel
berkorelasi positif sempurna
5. Jika r = -1 à antara 2 variabel
berkorelasi negatif sempurna
.
Biasanya nilai r tidak
persis 0, +1 atau –1. Tetapi berada kisaran -1 < 0 < 1 (tabel diatas digunakan untuk plus maupun minus)
Rumus
Dari tabel diatas kita bisa melakukan perhitungan nilai koefisien korelasi sebagai berikut
Diperoleh r = 0,98 sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa banyaknya pakan berperngaruh kuar terhadap besarnya produksi lele. (wan_se83@yahoo.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar