Kedudukan
Data dalam Statistika sangat penting. Karena dengan data tersebut kita dapat
mengasilkan sebuah kesimpulan yang representative. Kesimpulan yang
representatif hanya dapat dicapai dengan
mengenal data yang akan kita teliti dan mengunakan metode (yang cocok untuk
menghasilkan kesimpulan) dengan data yang kita peroleh dan tujuan yang kita
harapkan.
Ilmu
statistika menengenal sebuah skala pengukuran, dimana pengukuran yang dimaksud merupakan
suatu proses dimana suatu angka atau symbol
diletakan pada karakteristik atau sifat suatu stimulasi sesuai dengan aturan
atau prosedur yang telah ditetapkan. Skala pengukuran dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval dan rasio.
A. Skala
Nominal (Nominal Scale)
Skala nominal merupakan skala pengukuran
yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subyek. Misalnya ketika kita
menanyakan dari responden tentang jenis kelamin mereka pastilah jenis tersebut
laki-laki atau perumpuan, ukuran biasanya dikonfersi laki-laki = 1 dan
perempuan = 2, atau sebaliknya. Nilai tersebut tidak menadakan bahwa 1 untuk
laki-laki lebih besar dari nilai 2 untuk perempuan atau sebaliknya.
Intinya
bahwa Skala Nominal merupakan bentuk penomoran symbol saja, tidak menyatakan nilai lebih besar atau kecil, lebih
kuat atau lemah. Dengan Ciri-ciri :
- Tidak dijumpai bilangan pecahan.
- Angka yang tertera hanya label.
- Tidak mempunyai urutan.
- Tidak mempunyai nol mutlak.
B. Skala
Ordinal (Ordinal Scale)
Skala ordinal mengkategorikan variable-varibel
ke dalam kelompok yang menandakan rangking terhadap kategori tersebut. Misal
kita ingin mengukur preferensi responden terhadap merek Deterjen AB, SP, RN,
dan B1. Kita dapat meminta responden untuk melakukan rangking terhadap merek Deterjen
mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling disukai, angka 2
untuk rangking kedua dst. Perbedaan angka antara merek satu dengan yang lainnya
sama, kita tidak dapat menentukan seberapa besar nilai preferensi dari satu
merek terhadap merek lainnya. Jadi kategori antar merek tidak menggambarkan
perbedaan yang sama (equal differences) dan ukuran atribut. Pengukuran seperti
ini dinamakan skala ordinal dan data yang dapat dari pengukuran ini disebut
data ordinal. Uji statistik yang sesuai dengan untuk skala ordinal adalah
modus, median, distribusi, frekuensi, dan statistik non-parametrik seperti rank
order correlations. Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal
umumnya disebut variable non-parametrik atau variable non-metrik. Mungkin akan
lebih jelas kedepannya kita akan menpublikasikan metode-metode statistika
ketika berhubungan dengan data ordinal.
C. Skala Interval (Interval Scale)
Skala
interval diaplikasikan untuk data yang dapat diurutkan, dan perbedaan antara
dua nilai dapat dihitung dan diinterpretasikan. Skala ini menunjukkan jarak
antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama, namun
nilai titik nol-nya relatif.
Misalnya ukuran suhu dalam derajat
celcius, Kelvin, atau yang lainnya merupakan contoh data dalam ukuran skala
interval. Karena nilai suhu nol derajat celcius bukan menandakan bahwa suhu tersebut
suhu terkecil karena bernilai nol.
Jika kita berasumsi bahwa urutan
kategori menggambarkan tingkat preferensi yang sama, maka kita dapat mengatakan
bahwa perbedaan preferensi responden untuk dua merek detejen yang mendapat
ranting 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan preferensi untuk dua merek lainnya
yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita tidak dapat menyatakan bahwa
preferensi responden terhadap merek yang mendapat rating 5 nilainya lima kali
preferensi untuk merek yang mendapat rating 1. Skala pengukuran seperti di atas
disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk jenis pengukuran
skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada rasio
seperti koefisien variasi.
D. Skala Rasio (Ratio Scale)
Skala
rasio adalah interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat
dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat
ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta karena hal ini akan
merubah nilai dasarnya.
Oleh karena skala rasio memiliki nilai
dasar, maka pernyataan yang mengatakan “Umur Amir dua kali umur Tono” adalah
valid. Data yang dihasilkan dan skala rasio disebut data rasio dan tidak ada
pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai. Variabel yang diukur skala
interval dan disebut variable metrik.
Skala rasio merupakan skala pengukuran
yang menunjukkan kategori, peringkat jarak dan perbandingan construct yang
diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut, sehingga memperbaiki kelemahan
skala interval yang menggunakan nilai relatif. Nilai uang atau ukuran berat
merupakan contoh pengukuran dengan skala ratio. Nilai uang sebesar 1 juta
rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu rupiah. Jika
berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua kali lipat dari orang
yang memiliki berat badan 35 kg. Skala ratio banyak digunakan dalam
penelitian-penelitian akuntansi dan manajemen keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar